Pandemi virus covid 19 ini, serasa belum ada ujung pangkalnya kapan akan berakhir. Semakin virus covid 19 berkembang dan bermutasi, semakin banyak bisnis-bisnis yang bertumbangan.
Penerapan ketatnya PPKM dilakukan memang semata-mata mengurangi orang yang terinfeksi dan tertular dari Virus yang berbahaya ini.
Dikutip dari berbagai sumber:
Informasi industri-industri yang rugi dan berdampak besar terhadap pandemi covid 19 ditahun 2019-2021 diantaranya:
Hotel dan Pariwisata:
Pariwisata dan perhotelan juga sudah banyak yang mengibarkan bendera putih banyak sumber berita dari pertelevisian dan multimedia lainnya bahwa, pukulan terberat ada pada industri perhotelan dan pariwisata dikarenakan ketatnya peraturan pemerintah tentang PPKM. Menurut ketua APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Hariyadi Sukamdani, pandemi ini telah menyebabkan lebih dari 2000 hotel dan 8000 restoran tutup.
Penerbangan:
Industri penerbangan menjadi industri yang juga mengalami dampak yang terbesar, penurunan penerbangan ke kota kota besar di Indonesia dan dilarangannya masuk wisatawan asing juga menambah parahnya kerugian dari industri penerbangan ini. Kerugian dari maskapai penerbangan, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 mencapai sekitar USD812 juta.
Sementara khusus untuk market domestik dan internasional, maskapai penerbangan mengalami kerugian sekitar USD749 atau sekitar 1 triliyun untuk market nasional, sedangkan 1,2 triliyun untuk Internasional.
Meeting, Incentives, Conference, Exhibition
Industri MICE ini diprediksi akan merugi hingga Rp 7 Trilliun karena terdampak covid 19, Hal ini disampaikan oleh Direktur MICE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Iyung Maruroh.
Bisnis berikutnya yang merugi:
Bar and Resto
Bioskop dan Konser
Olahraga
Mal dan Ritel
Consumer Electronic
Otomotif
Dari 9 industri-industri tersebut menjadi perhatian yang harus diwaspadai, dan menjadikan perhatian Pemerintah untuk membantu dalam hal subsidi tepat guna.
Sebagai perhatian bagi para pebisnis atau pengusaha harus bisa bertahan dan harus pintar-pintar otak untuk mencari bisnis yang menguntungkan.
Salah satu model bisnis yang menguntungkan adalah dengan mencoba berganti mempunyai bisnis kesehatan, distributor alat-alat kesehatan dan juga bisnis obat tradisional dan supplement herbal tradisional.
Bisnis kecantikan juga menjadi bisnis yang menguntungkan terutama bisnis kecantikan dengan berbahan nano herbal, dikarenakan bahan baku yang murah dan pangsa pasar yang masih sangat besar.
Propolis nano menjadi supplement yang sangat bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga juga untuk membantu keuangan Anda.
Selain bisa menjaga kesehatan, bisnis nano propolis juga menjadi bisnis utama dalam memerangi pandemi covid 19 ini.
Dengan banyaknya orang-orang bertambah imunenya, baik untuk menjaga kesehatan maupun dalam masa isoman jika terserang virus covid 19.
Dengan immune yang meningkat baik dari dalam tubuh sendiri, maupun immune yang terdapat dari supplement tambahan.
Bisnis nano propolis menjadi bisnis yang sangat terbuka lebar, karena pemanfaatan dan pengetahuan dari propolis nano ini sangat sedikit sekali.
Jika dibandingkan orang Indonesia yang perpenduduk 270 juta jiwa, pemanfaatan propolis ini masih 100-150 ribu tiap bulannya. Ini masih sangat sedikit sekali orang yang menggunakannya. Sebabnya belum banyak yang tahu apa manfaat dari supplement nano propolis ini di setiap individu.
Masih terus berfikir memikirkan bisnis yang terimbas pandemi atau merubah bisnis yang nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Bisnis Nano Propolis, “Kapan Lagi”
Temukan ide-ide yang tepat dengan bahan baku nano propolis ini. Jadikan sebuah ide bisnis yang menguntungkan dengan obat tradisional.
NANO PROPOLIS bukan sebuah satu produk obat herbal tunggal, ternyata banyak penelitian jika nano propolis ini di kombinasikan dengan produk herbal lainnya.
Temukan bisnis yang saling menguntungkan dengan kami dan para ahli nanoteknology, menjadikan produk yang modern tepat guna.
